Kisah Zulkarnain (Dzulqarnain) Agung sangat familier dalam khazanah Islam. Al-Quran menyebutkannya secara khusus dalam surah al-Kahfi.
Sejumlah hadis Nabi juga menyinggungnya. Namun, seperti kisah-kisah lainnya—misalnya, Ashabul Kahfi (penghuni gua)—al-Quran tidak secara detail menjelaskan apakah ia nama diri atau hanya gelar (dzu: pemilik, al-qarnain:dua tanduk).
Tak pula disebutkan kapan ia hidup, di daerah mana tempat tinggal atau kerajaannya, dan hingga mana batas wilayah kekuasaannya. Sosoknya yang legendaris masih misterius, menimbulkan tanda tanya dan beragam tafsir.
Sumber-sumber non-Islam menyebut tokoh Cyrus (Persia) dan Alexander (Yunani) sebagai sosok Zulkarnain yang disebut dalam kisah Islam.
Beberapa penulis Barat bahkan menyebut bahwa al-Quran telah menjiplak kisah itu dan membuat versi lain. Benarkah demikian? Ataukah justru al-Quran penutur kisah yang benar tentang Zulkarnain?
Melalui pembacaan yang teliti dan tekun atas sumber-sumber terkait tak hanya dari Islam, buku ini mengajak kita melancong ke masa lalu, menelusuri kisah tiga tokoh itu beserta karakter personalnya.
Dari situ kita dapat menilai apakah ketiganya adalah tokoh yang sama, berbeda, atau dua dari ketiganya sama.