Di segala zaman, kita merindukan ulama berkualifikasi sebenar-benar pewaris Nabi. Ulama yang dimaksud, istiqamah sebagai “Pembawa berita gembira dan pemberi peringatan” sebagaimana amanat bagi para Nabi.
Ulama sebagai pembawa berita gembira, insya Allah semua bisa melakukannya. Tapi ulama yang berani mengambil risiko dengan aktif memberi peringatan terutama kepada penguasa, boleh jadi, tak banyak.
Untuk itu, kita harus lebih sering dan serius mengkaji sejarah. Ambil-lah berbagai pelajaran penting! Nabi Ibrahim tegar berdebat dengan Namrud sang raja. Nabi Musa tak gentar menghadapi Firaun sang penguasa. Nabi Muhammad tak ragu mendakwahi Abu Lahab sang pembesar Quraisy.
Di negeri ini, di skala nasional, Buya Hamka tegas bersikap untuk hal yang sangat prinsip. Buya Natsir tak bisa diam atas apa yang dirasakannya menyimpang. Beserta ulama lain yang sevisi dengan keduanya, mereka seperti Imam An-Nawawi yang berani berkata “Tidak!” kepada penguasa yang sikap dan/atau kebijakannya menyimpang.