Bagaimana jika kita bisa memahami cara berpikir seorang tokoh besar yang dikenal dengan kebijaksanaan, keberanian, dan kecintaannya pada kemanusiaan?
Buku ini bukan sekadar kumpulan tulisan, tetapi rekaman pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terus relevan hingga hari ini!
Buku Tuhan Tidak Perlu Dibela adalah kumpulan kolom Gus Dur yang dimuat di Majalah Tempo pada tahun 1970-an hingga 1980-an.
Tulisan-tulisan ini menggambarkan fase intelektual murni dari seorang pemikir besar, sebelum beliau dikenal luas sebagai Presiden Indonesia.
Di dalamnya, Gus Dur mengupas berbagai isu sosial, keagamaan, dan politik dengan cara yang tajam, humoris, dan mendalam.
Dengan membaca buku ini, Anda akan mendapatkan:
Wawasan mendalam tentang pemikiran Gus Dur yang visioner dan kritis terhadap berbagai isu bangsa.
Refleksi kebebasan berpikir yang membangun sikap toleransi, keberagaman, dan kebijaksanaan dalam melihat perbedaan.
Gaya penulisan yang cerdas dan menggugah, penuh humor tetapi tetap sarat makna.
Relevansi terhadap kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini, meskipun ditulis puluhan tahun lalu.
Sebagai seorang tokoh yang dikenal dengan pemikirannya yang progresif dan berani, Gus Dur mengajarkan bahwa agama dan nilai kemanusiaan harus berjalan berdampingan.
Buku ini bukan hanya bacaan bagi akademisi atau intelektual, tetapi bagi siapa saja yang ingin memahami esensi toleransi, demokrasi, dan keberagaman di Indonesia.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memahami lebih dalam pemikiran Gus Dur yang terus hidup dalam sejarah bangsa.
Miliki Tuhan Tidak Perlu Dibela sekarang dan temukan kebijaksanaan di setiap halamannya!