Simon Oliver Sinek atau lebih dikenal dengan nama Simon Sinek dilahirkan di Wimbledon, London, Inggris, pada tanggal 9 Oktober 1973. Semasa kecilnya, Simon sempat tinggal di berbagai daerah yang berbeda, yakni di Johannesburg, London, dan juga Hongkong, sebelum pada akhirnya keluarga Simon memutuskan untuk menetap di Amerika.
Simon Sinek menempuh pendidikan sekolah menengah atas di Northern Valley Regional High School yang berada di Demarest, New Jersey, dan berhasil lulus pada tahun 1991. Setelah lulus, Simon melanjutkan kuliah di Brandeis University, Massachusetts, dengan jurusan Cultural Anthropology. Dari situ lah Simon mendapatkan gelarnya sebagai sarjana seni.
Setelah mendapatkan gelar tersebut, Simon memiliki keinginan untuk menjadi seorang pengacara, maka itu ia melanjutkan studinya dengan mengambil jurusan hukum di City University, London. Namun, Simon pada akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan studinya, dan memilih untuk menekuni periklanan.
Dalam perjalanan karirnya di dunia periklanan, Simon sempat bekerja menempati posisi sebagai lead account di agensi periklanan global yang kantor pusatnya berada di New York City, yaitu Euro/RSCG dan Ogilvy & Mather.
Selama bekerja di sana, ia mengembangkan platform komunikasi strategis untuk sejumlah perusahaan, yakni OppenheimerFunds, JPMorgan Chase, EchoStar’s Dish Network, MCI, dan Northwest Airlines. Semua itu untuk bisnis mereka di Asia Pasifik yang kompetitif.
Akhirnya, Simon dapat mendirikan perusahaannya sendiri yang bernama Sinek Partners. Jawaban atas “Mengapa” dari Sinek Partners adalah untuk menginspirasi banyak orang, agar melakukan hal-hal yang menginspirasinya, dengan itu secara bersama-sama, tiap-tiap dari kita dapat mengubah dunia ini menjadi lebih baik.
Perjalanan karir Simon dengan bisnisnya yang inovatif dan tidak biasa, serta kemampuannya dalam memimpin, membawanya menjadi perhatian di publik, bahkan hingga ke skala internasional.
Popularitas tersebut membuatnya berkesempatan untuk diundang menjadi pembicara aktif di pertemuan perusahaan, konvensi, hingga ke acara besar seperti TED Talk.
TED Talk pertama Simon diadakan pada tahun 2009. Dalam presentasinya tersebut, ia menyampaikan tentang konsep “Mengapa”, yang kemudian menjadi sangat populer. Video TED Talk-nya ditonton sebanyak lebih dari 40 juta kali, dengan diterjemahkan ke 47 bahasa, dan menjadi video urutan ketiga paling populer di TED com.
Pada tahun yang sama, terinspirasi dari materi presentasinya tersebut, Simon menulis buku pertamanya, “Start With Why”. Seperti videonya, buku ini berhasil menjadi perhatian dan meraih kesuksesan menjadi buku best seller dalam skala global.
Karir Simon sebagai penulis tidak berakhir begitu saja. Simon terus menerbitkan karyanya dalam bentuk buku hingga sekarang. Beberapa contoh karyanya yang juga menjadi buku best seller, yaitu Leaders Eat Last, Together is Better, Find Your Way, dan The Infinite Game.