Manusia itu fitrahnya bersosialisasi, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Maka tidak menutup kemungkinan, hidup kita menjadi resah dengan cibiran orang lain. Begini salah, begitu juga salah.
Kalau tidak pandai menyaring pendapat orang, hidup kita akan uring-uringan. Hak berpendapat di negeri ini, dikatakan sebagai hak dasar yang dimiliki oleh tiap individu. Hanya saja, ada kesalahan-kesalahan yang dianggap sepele, ternyata berdampak buruk pada diri kita dan orang lain.
Seperti ucapan yang tidak dipikirkan, malah menjadi jurang kesedihan bagi orang lain. Buku Seni Bijak Berbicara hadir untuk refleksi diri dalam berucap. Sebagai pengingat untuk mengatakan yang baik-baik saja. Sebagai pelipur lara ketika ucapan menyakitkan menancap di hati.
Sebagai tips untuk mengubah rasa marah menjadi aktivitas penuh berkah. Sebagai obat untuk terus melangitkan doa kepada orang-orang yang bersikap kurang baik kepada kita. Selamat membaca!