Bagaimana kita dapat memahami agama yang begitu kompleks? Agama tentu saja dapat dipelajari dari berbagai pendekatan, Anda boleh memilihnya.
Tetapi, dibandingkan dengan pendekatan lain (terutama teologi), pendekatan psikologi adalah yang paling menarik dan manusiawi.
Mengapa? Psikologi memperlakukan agama bukan sebagai fenomena langit yang serba sakral dan transeden biarlah itu menjadi lahan teologi.
Ia ingin membaca keberagamaan sebagai fenomena yang sepenuhnya manusiawi.
Ia menukik ke dalam proses-proses kejiwaan yang memengaruhi perilaku kita dalam beragama, membuka “topeng-topeng” kita, dan menjawab pertanyaan “mengapa”.
Psikologi, karena itu, memandang agama sebagai perilaku manusiawi yang melibatkan siapa saja dan di mana saja.
Dengan studi kepustakaan yang ekstensif dan analisis yang tajam, buku ini mengajak pembaca memahami berbagai fenomena keberagamaan itu dengan perspektif yang kaya, ilmiah, dan juga manusiawi.