Spontan. Begitulah gaya Jusman Syafii Djamal saat menyalurkan berbagai pengalaman, ide, serta pemikirannya dalam sebuah tulisan.
Lewat jemarinya, ia lincah menulis huruf demi huruf sehingga terangkai sebuah kata dan berakhir menjadi sebuah artikel berisi.
Pemikirannya yang sistematis dibarengi dengan gaya tulisan bertutur membuat tulisannya renyah dan layak dibaca.
Lewat tulisannya, pembaca bisa diajak mengernyitkan dahi lantaran mantan Menteri Perhubungan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Pertama (Mei 2007 – Oktober 2009) ini menyajikannya dengan serius.
Tapi tak sedikit pula pembaca yang dibuat mesem-mesem atau bahkan tertawa sendiri manakala pria kelahiran Langsa, Aceh Timur, 60 tahun silam ini menceritakannya secara jenaka.
Menulis seakan menjadi hobi yang tak bisa dipisahkan dari diri Jusman. Tak mengherankan jika ditengah-tengah kesibukannya menjabat sebagai komisaris utama di berbagai tempat, ahli penerbangan ini masih produktif menghasilkan tulisan.
Terbatasnya waktu yang dimiliki membuat alumnus Teknik Penerbangan ITB ini harus pintar-pintar mencari saat yang pas. Suasana di pagi hari sambil menyeruput secangkir kopi atau malam hari di saat seluruh aktivitas pekerjaannya usai menjadi waktu favorit Jusman untuk melakoni “ritual” menulisnya.