''Dalam buku ini Dr. Sa'dullah membuktikan, dengan mendasarkan diri pada metodologi tafsir Al-Qur'an, bahwa dengan datangnya islam keabsahan agama-agama lain tidak dihapus. Penelitian ini merupakan sumbangan penting baik bagi pengertian pluralisme pada umumnya maupun bagi pengertian diri Islam.''
--Romo Franz Magnis Suseno, Ketua Yayasan Driyarkara Indonesia.
''Dengan terbitnya buku ini. Dr. Sa'dun turut memberikan sumbangan yang berarti pada diskursus penafsiran Al-Qur'an. Karena itu, buku ini sebaiknya di baca oleh para pengkaji Al-Qur'an secara Khusus, dan pengkaji Islam pada umumnya.''
--Dr. Sahiron Syamsuddin, M.A., Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, UIN Yogyakarta
''Kontroversi intelektual adalah wajar dan niscaya dalam kehidupan bersama. Pluralisme adalah indah. Doktor Sa'dullah telah memberikan basis argumen intelektual dari sumber-sumber pengetahuan keagamaan yang cukup luas untuk tema yang diusungnya. Hal paling utama dalam kehidupan bersama adalah saling memahami, bukan saling menghakimi, apalagi merampas hak atas hidup.''
--KH. Hussein Muhammad, Pengasuh Pesantren Dar al-Tauhid, Cirebon dan pendiri Fahmina Institute
''Buku ini telah membuka arah baru dalam kajian tafsir Al-Qur'an seputar keabsahan agama-agama samawi pra-Islam, khususnya Yahudi dan Kristen. Alhasil, saya sangat mengapresiasi hasil penelitian doktoral Saudara Sa'dullah ini, intelektual muda NU yang kembali membuka jalan bagi dialog dan persaudaraan antar iman yang sejati.''
--Prof. Dr. KH. Said Agil Siradj, Ketua Umum PBNU