Silaturahim sejatinya telah dibahas oleh banyak ulama dalam karya-karya mereka. Tapi, buku ini secara lebih lengkap dan padat, menjelaskan silaturahim, mulai dari maknanya hingga bentuk-bentuknya yang luas.
Dipaparkan dengan gamblang bahwa konsep silaturahim di dalam Al-Qur’an dan sebagaimana dipraktikkan Rasulullah Saw., bukan hanya dengan sesama umat Islam, atau sesama umat manusia, tetapi lebih dari itu, meliputi seluruh makhluk makrokosmos (alam raya), mikrokosmos, dan makhluk spiritual.
Silaturahim tidak dipilah dan dibedakan oleh atribut-atribut primordial manusia, seperti agama, ras, etnik, suku-bangsa, negara, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan lain sebagainya.
Jika terjadi silaturrahim internal sesama makhluk mikrokosmos bisa terwujud maka akan memudahkan terjalinnya ukhuwah komprehensif dengan makhluk makrokosmos.
Silaturrahim antara kedua kosmos ini melahirkan kedamaian abadi. Silaturahim adalah kebutuhan fitrah manusia dan merupakan unsur pokok dalam kehidupan, yang memberi manfaat tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat.
Selama manusia memiliki jiwa dan akal yang sehat, akan merindukan kebersamaan. Silaturahim memiliki makna bukan sekadar mengunjungi saudara lantas menyantap hidangan bersama dalam keakraban.
Tetapi silaturahim memiliki tujuan menumbuh kembangkan kebaikan dan kemaslahatan, serta menolak terjadinya kemudaratan sesuai kemampuan dan peranannya.