Bertemu terasa hampa-hampa saja. Komunikasi hanya bila dirasa perlu Kering tanpa rasa yang menggeliat di dada.
Kesibukan dan miskinnya ilmu berumah tangga menjadi sebuah sebab dari itu semua.
Waktu yang melelahkan, kesibukan yang melenakan, hingga tak butuh dengan pasangan. Hadirnya tak terwujud dan jiwanya tak tersentuh meski hanya sebentar saja.
Ilmu berumah tangga disepelekan, seolah tidak penting dan tidak bermutu.
Lebih memilih nasihat orang-orang barat, dibandingkan dengan nasihat-nasihat Rasulullah dan para sahabatnya.
Keluarga pun akhirnya tidak terkelola dengan baik. Suami dan istri tidak bisa menikmati hari-hari mereka.
Rumah hanya sebagai ajang persinggahan sewaktu-waktu, tanpa ada cinta yang tersemai dengan indahnya.
Maka buku ini hadir, sebagai sebuah bacaan alternatif yang bermanfaat.
Berbeda dengan buku pasutri lainnya, buku ini sarat akan nasihat yang sangat berharga. Berupa kata hikmah, atsar sahabat, qaul salaf, dan hadits Nabi.