Muhammad Zainur Rakhman, yang memiliki nama pena Ki Ageng Mantyasih, lahir di Banyumas, pada 9 Oktober 1987.
Belajar agama secara umum kepada Ayah dan Ibunya. Menekuni dunia ruhani dan laku wirid secara otodidak sejak memasuki usia baligh.
Belajar dan berguru kepada banyak orang bijak, serta ulama, terutama nyantri di Pondok Pesantren al Amien, Purwokerto Wetan, asuhan Abah KH. Chabib Makky, Mursyid Thariqah asy Syadziliyah, dan berbaiat menjadi murid thariqat tersebut.
Sekolah formal dari SD, SMP, hingga MA di kota kelahirannya.
Lalu, melanjutkan belajar filsafat di fakultas filsafat UGM; belajar sastra dan bahasa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan belajar tasawuf hingga pascasarjana di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Pembaca buku, pemikir bebas, pelaku wirid, dan penikmat filsafat, tasawuf, serta beragam sastra, kebijaksanaan, terutama tradisi jawa. Penyusun Konsep Mantyasih, Dua Belas Ilmu Futuwwah, Suluk Begja, Nadham Zainiyah, Kidung Nagari Patangpuluhan, serta beragam khazanah pemikiran, formula wirid, dan laku spiritual.
Sebagian besar lahir dari proses otodidaknya, selain tentu dari barokah doa serta ilmu yang didapatkan dari guru- gurunya.