Bagaimana jika cinta yang seharusnya menjadi tempat berpulang justru meninggalkan jejak luka?
Ketika Ayah: Cinta dan Luka Anak Perempuannya adalah kisah tentang perjalanan hati yang mencari makna cinta, kehilangan, dan pemulihan diri.
Di tengah ketidakpastian hidup, seorang anak perempuan bertanya-tanya mengapa sosok yang seharusnya menjadi pelindungnya justru membiarkannya berjalan sendirian.
Ia melangkah melewati rasa sakit, mencari jawaban yang tak kunjung datang, dan merindukan kehangatan yang seolah menghilang.
Buku ini adalah refleksi mendalam tentang hubungan ayah dan anak, tentang luka yang tertinggal, dan tentang harapan untuk menemukan kembali cinta dalam diri sendiri.
Buku ini bukan sekadar cerita, tetapi sebuah perjalanan emosi yang menggugah.
Jika Anda pernah merasakan kehilangan, kebingungan, atau ingin memahami lebih dalam arti kasih sayang dalam keluarga, buku ini akan menjadi teman yang menguatkan.
Biarkan kisah ini menemani perjalanan hati Anda.