Di era media sosial, sebuah kebijakan tidak hanya diuji oleh data dan regulasi, tetapi oleh cerita yang dipercaya publik.
Opini terbentuk cepat, legitimasi bisa menguat atau runtuh, dan arah kebijakan sering kali ditentukan oleh narasi yang beredar, bukan sekadar substansi.
Buku Kebijakan Publik di Era Narasi Digital karya RD. Dr. Stepanus Supardi mengajak Anda memahami perubahan besar ini.
Kebijakan publik kini hidup dalam ruang komunikasi digital yang sarat makna, kepentingan, dan relasi kuasa.
Di sinilah narasi bekerja—membingkai realitas, mengarahkan emosi, dan memengaruhi penerimaan masyarakat.
Melalui penggabungan Narrative Policy Framework dengan teori tiga dimensi kekuasaan Steven Lukes, buku ini membuka cara baru membaca kebijakan.
Anda diajak melihat bagaimana kekuasaan tidak hanya hadir secara terbuka, tetapi juga tersembunyi dan ideologis, bekerja halus melalui bahasa, simbol, dan cerita yang tampak biasa.
Contoh-contoh kebijakan publik di Indonesia dibahas secara kontekstual dan kritis, membuat konsep kompleks terasa relevan dengan realitas sehari-hari.
Buku ini bukan sekadar bacaan akademik, melainkan peta intelektual bagi siapa pun yang ingin memahami mengapa kebijakan bisa diterima, diperdebatkan, atau ditolak publik.
Ditulis dengan pendekatan analitis yang tajam namun tetap komunikatif, buku ini membantu pembaca membaca ulang dinamika kebijakan di tengah derasnya arus informasi digital.
Jika Anda ingin memahami kebijakan publik secara lebih utuh di era narasi digital, buku ini adalah bacaan yang tepat.
Dapatkan sekarang dan perluas cara pandang Anda dalam melihat kekuasaan, komunikasi, dan kebijakan di Indonesia.