Mimpi sering kali dianggap sebagai kembang tidur yang tak bermakna, lebih jauh lagi mimpi sering kali dianggap khayalan semata.
Padahal secara sains, bermimpi adalah proses berpikir dan sebenarnya merupakan lanjutan dari pikiran kita sepanjang hari. Semua yang kita pikirkan ternyata tidak berhenti meskipun kita tertidur.
Dalam literatur klasik Islam, mimpi memiliki makna-makna tertentu. Ibnu Sirin, misalnya, menulis kitab tentang tafsir mimpi.
Sejumlah kitab klasik juga menceritakan pertemuan melalui mimpi antara seseorang dengan orang yang telah meninggal, senyata ketika masih hidup. Di dalamnya ada percakapan, cerita, dan nasihat dari orang yang telah mati kepada orang yang bermimpi.
Buku ini mengungkapkan kabar-kabar rahasia dari alam kubur, yang dinukil dari khazanah kitab klasik Islam, di dalamnya kita dapat menyimak cerita-cerita di alam kubur dan akhirat, juga nasihat dan pesan dari para sahabat Nabi, tabiin, dan ulama yang telah wafat yang muncul dalam mimpi orang-orang saleh.
Ada kabar baik, ada pula kabar buruk, yang menjadi pelajaran untuk kita yang masih hidup agar bisa mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput.