Ibadah merupakan kewajiban seorang muslim.
Ibadah dilakukan semata-mata karena Allah Swt untuk senantiasa mendapatkan ridha-Nya kelak.
Namun, banyak di antara kita yang menjalankan ibadah bertahun-tahun tapi belum merasakan kenikmatan dalam menunaikannya?
Jangan biarkan apa yang telah Anda lakukan berujung sia-sia,ibadah setiap hari namun tidak dibarengi dengan kenikmatan dalam mengerjakannya.
Kapan terakhir kali hati Anda bergetar ketika mendengar atau menyebut nama Allah Swt?
Sungguh ironis sekali, ketika banyak sekali yang kita inginkan tetapi untuk sekedar menjalankan kewajiban saja kita masih malas-malasan.
Dalam meningkatkan semangat dalam beribadah tentu perlu latihan, latihan dalam menahan godaan duniawi untuk senantiasa mempasrahkan segala urusan dan hati kita pada Allah Swt.
KItab Al- Gunyah Li Thalibi Thariq al-Haq ‘Azza Wa Jalla atau “Jalan Ibadah Para Kekasih Allah” ini, membahas tata cara seorang hamba bisa menikmati kelezatan dalam beribadah.
Kitab ini ditulis oleh orang agung yang dikenal luas dengan sebutan Sulthan al-Awliya atau sultannya para wali, beliau adalah Syekh `Abd al-Qadir al-Jailani.
Dengan begitu kita tak lagi tergesa-gesa dalam menjalankannya dan menikmati setiap detik demi detik ibadah yang dilakukan.
Dari sekian banyak buku yang berisi nasihat dan hikmah dari Syekh `Abd al-Qadir al-Jailani, buku inilah yang fokus mengulas tentang adab seorang hamba dalam beribadah kepada Allah Swt.
Dengan merujuk kepada ayat-ayat al-Quran serta hadits, Syekh `Abd al-Qadir al-Jailani menjelaskan fadhilah (manfaat-manfaat) berbagai ibadah dan amal shalih untuk kehidupan kita sehari-hari.
Lebih dari itu, Syekh `Abd al-Qadir al-Jailani pun memberikan penjabaran secara hakikat, bahwa ibadah adalah satu-satunya jalan ruhani untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt.
Ini selaras dengan apa yang beliau tulis dalam buku lainnya, bahwa jalan makrifat hanya bisa ditempuh melalui jalan syariat, yakni menempuh jalannya para abidin (hamba yang rajin beribadah kepada Allah Swt).
Simaklah isi buku ini dengan pandangan reflektif penuh kerendahan hati, lalu selamilah pemaknaan ujaran Sang Syekh, maka kita akan termasuk golongan al-fa'izin (orang-orang yang menang). Insya Allah.