Memulai karier menulis sejak nyantri di Pondok Pesantren Darul Arqam Garut (1990-1996) dengan mendirikan dan memimpin majalah sekolah, Pesan Trend.
Saat kuliah di Jurusan Tafsir Hadist IAIN Bandung, Irfan aktif dan sempat menjadi pemred koran kampus, Suaka.
Pada masa itu, beberapa tulisan cerita anaknya dimuat di Pikiran Rakyat, tabloid Fantasi, dan beberapa media anak lokal dan nasional.
Aktivitasnya di bidang penulisan, anak dan remaja, akhirnya tersalurkan saat bekerja di Penerbit Mizan.
Memulai karier sebagai editor di Divisi Anak dan Remaja (DAR), hingga menjadi CEO Pelangi Mizan saat usianya genap 30 tahun.
Pelangi Mizan yang ia rintis dan pimpin merupakan sebuah unit penerbit yang khusus menerbitkan buku-buku referensi keluarga Muslim.
Dari tangannyalah terbit beberapa buku referensi fenomenal, seperti Ensiklopedi Bocah Muslim (15 jiid), ensiklopedi anak Islam pertama karya anak Indonesia; Halo Balita (25 jilid); dan I Love My Quran (30 jilid), tafsir Al-Quran-bergambar anak pertama yang lengkap mengupas 30 juz.
Selain buku-buku referensi, Irfan juga menerbitkan beberapa buku lain, seperti Islam for Kids yang telah cetak ulang hingga lima kali, Fun Diary Olin, Boleh Dong Salah, dan Beasiswa Di Bawah Telapak Kaki Ibu.
Minat pada topik perdamaian mendorong Irfan untuk menerbitkan buku pendidikan perdamaian untuk anak dengan pendekatan yang menyenangkan.
Bersama sahabatnya, Eric Lincoln, Irfan menulis buku 12 Nilai Dasar Perdamaian.
Buku ini telah dilatihkan kepada lebih dari 5.000 guru dan diajarkan kepada 30.000 siswa di berbagai kota di Indonesia, dari Banda Aceh hingga Poso, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterapkan di Filipina, Malaysia, Australia, hingga Amerika.
Irfan dan Eric juga mendirikan Peace Generation Indonesia yang kini telah memiliki cabang di berbagai daerah di Indonesia hingga beberapa negara tetangga.
Kiprah Irfan di dunia media dan perdamaian mengantarkannya meraih sejumlah penghargaan.
Pada 2009, Irfan dianugerahi penghargaan International Young Creative Entrepreneur dari British Council. Tahun berikutnya, Universitas Atmajaya Yogyakarta mengganjar Irfan dengan UAJY for Multiculturalisme Award.
Dua tahun berturut-turut, 2010 dan 2011, Irfan masuk dalam daftar 500 orang Muslim paling berpengaruh di dunia versi Royal Institute for Islamic Studies Amman Yordania.
Tahun 2012, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memilih Irfan menjadi satu dari 17 Wirausahawan Muda Kreatif 2012.
Irfan juga sempat dinominasikan sebagai Ashoka Fellow, sebuah penghargaan bergenggsi untuk social entrepreneur.
Berkat kipranya di dunia media, pendidikan, dan perdamaian, tahun 2010 Irfan terpilih mengikuti International fellowship Program dari Ford Foundation.
Dengan fellowship itu, Irfan menempuh S2 di bidang Peace Studies di Heller School Social and Policy Management, Brandeis University Boston USA.
Kini, sehari-hari Irfan bekerja sebagai CEO Mizan Application Publisher, sebuah perusahaan pembuat games dan aplikasi yang dia dirikan dan rintis di bawah grup Mizan.
Irfan juga tengah membangun Peace Generation yang dia cita-citakan menjadi sebuah social enterprise berskala internasional.