Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, yang dijuluki pemimpin para wali Allah (quthb al-auliya), menuangkan gagasan dan hasil kontemplasi dalam salah satu kitabnya yang bertajuk Al-Fath Ar-Rabbani Wa Al-Faidl Ar-Rahmani.
Kitab ini memuat tentang olah spiritual dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT.
Nasehat-nasehat yang tertuang dalam 62 dua majelis. Tema-tema yang diangkat berputar pada cara mengelola dan mendidik jiwa, hawa nafsu, dan membersihkan hati.
Perkara yang perlu ditekankan pertama kali adalah memahami arti tauhid yang merupakan inti dari ajaran agama.
Al-Jailani menegaskan, berpaling kepada Allah SWT ketika takdir turun berarti ketiadaan agama, tauhid nihil, dan sirnalah arti tawakal dan keikhlasan.
Akal manusia tidak mampu mencerna bagaimana dan kenapa Allah menakdirkan sesuatu kepada hamba-Nya.
Bahkan, seringkali akal sehat dan hati kecil manusia menentang dan tidak rela dengan ketentuan yang telah diberikan kepadanya.