Manusia bilang di mana ada kehidupan, di situ ada harapan.
Tapi bagiku, ruh yang telah dinasibkan di Lauhul Mahfudz, selama manusia memelihara harapan, maka aku akan selalu hidup.
Dari Alam Rahim, aku menyaksikan bagaimana kedua orangtuaku jatuh bangun memperolehku.
Melewati puluhan terapi, menghadapi ratusan jarum suntik, sayatan pisau operasi, berkali inseminasi dan gagal bayi tabung, bahkan sampai harus melalui badai depresi.
Meski segala ilmu manusia akhirnya bertekuk lutut pada Pencipta Ilmu Segala Ilmu, kedua orangtuaku tak menyerah. Bahkan setelah ibu menjadi 'tak sempurna' karena upayanya.
Tahukah apa yang membuat Pencipta bisa Luluh pada hamba-Nya?
Dengan segala usaha dan penyerahan diri sepenuhnya, akhirnya takdirku ke dunia dihantarkan oleh ribuan malaikat yang bersujud pada manusia-manusia yang sabar dan berupaya.
Inilah kisahku. I am Sarahza