Dalam dunia yang kian keras terhadap komoditas Indonesia, tak banyak yang tahu bagaimana panasnya pertarungan diplomasi di balik layar.
Hubungan Indonesia–Swiss pernah berada di titik kritis ketika kampanye anti–sawit mengguncang perjanjian Indonesia–EFTA CEPA. LSM menolak, referendum digelar, dan Uni Eropa bahkan lebih agresif menutup pintu masuk bagi minyak kelapa sawit.
Namun di tengah tekanan besar itu, ada satu sosok yang berdiri di garis terdepan.
Buku Diplomasi Ekonomi – Dari Pendidikan Vokasi Hingga Provokasi Sawit karya Muliaman D. Hadad membuka tabir perjuangan nyata seorang Dubes RI.
Dengan bahasa yang populer dan mudah dipahami, Anda diajak masuk ke ruang negosiasi, mengikuti strategi kontra-kampanye, hingga melihat bagaimana upaya diplomasi mampu mengubah persepsi publik dan memengaruhi keputusan negara maju.
Anda akan menyaksikan bagaimana isu sawit akhirnya diterima kembali dalam kerangka Indonesia–EFTA CEPA—sebuah kemenangan yang tidak terjadi begitu saja.
Bayangkan Anda memahami strategi diplomasi yang bisa mengubah opini internasional.
Bayangkan Anda mengetahui cara pemerintah melawan kampanye negatif global.
Bayangkan Anda memahami bagaimana diplomasi ekonomi bekerja dari jarak terdekat—bukan dari media, tetapi dari pelaku langsungnya.
Buku ini bukan hanya menceritakan perjalanan seorang diplomat, tetapi juga membuka sudut pandang baru tentang bagaimana Indonesia mempertahankan kepentingannya di panggung dunia.
Inilah buku yang membuat Anda sadar bahwa setiap kebijakan internasional memiliki perjuangannya.
Setiap komoditas yang masuk pasar global memiliki ceritanya.
Dan setiap keberhasilan diplomasi memiliki strategi yang bisa dipelajari.
Dapatkan bukunya hari ini dan pahami bagaimana diplomasi Indonesia bekerja menghadapi tekanan internasional—secara elegan, strategis, dan penuh kecerdasan.