Bergenre anti-mainstream, Novel ini mengisahkan seorang gadis kelas 12 (sma kelas 3) yang bernama rhea rafanda.
Gadis ini spesial, karena memiliki kemampuan supranatural yang disebut clairtangency.
Yakni mengetahui sebuah peristiwa atau membaca kejadian hanya dengan sentuhan tangan kanannya.
Ia diangkat oleh seorang lelaki sebagai anaknya sejak Rhea kecil ditemukan dalam kondisi mengenaskan di gunung Malabar.
Ayah angkatnya ini emang unik, suka naik gunung dan menjelajah hutan.
Sebab pekerjaannya demikian.
Eiitz, tapi jangan dibayangkan ayahnya ini tua renta ya. Justru! ayahnya Rhea masih sangat muda, belum menikah pula.
Singkat cerita, Rhea yang punya bakat itu dirahasiakan oleh ayah angkat dan tantenya. Hanya tiga orang yang tahu bakat tersebut, yaitu ayah angkatnya, tante dan bos tantenya di kepolisian.
Sehingga Rhea memiliki nama inisial : CLAIR sebagai kode kepolisian yang memanfaatkan bakatnya untuk mengatasi kasus yang rumit.
Sayangnya, bakat yang hebat itu juga mampu merusak memorinya.
Jika Rhea menghadapi atau menyentuh sebuah benda yang bersinggungan dengan kekerasan dan kematian, Itu akan sangat menyakitinya karena menyebabkan sebagian memori ingatan nya hilang, Sayang nya inilah yang menjadikan kisah ini cukup pelik.
Sayangnya, kehilangan sebagian memori inilah yang menjadikan kisah ini cukup pelik.
Apalagi ketika menghadapi kasus kematian cowok -senior- yang diam-diam dia sukai.
Secara keseluruhan, dengan membaca buku ini seakan mengajak kita untuk menyusun kepingan puzzle cerita, karena alur yang mix dan bolak-balik menjadi keasyikan tersendiri dalam menikmati novel ini.