Dengan membaca buku ini, diharapkan sakit hati, luka hati dan patah hati yang kita rasakan dapat segera menemukan penyembuhannya. Dengan demikian, hidup kita tidak terjebak dalam derita, namun bangkit untuk menikmati kebahagiaan yang telah dikaruniakan Allah kepada kita semua.
Dalam buku Berani Tersenyum Meski Terluka (Araska, 2020) karya Zanuba Muhlisin dijelaskan, sekali waktu dalam hidup ini, kita mengalami sakit hati akibat perbuatan orang lain yang kita anggap menyakiti perasaan.
Entah itu dalam pertemanan, pekerjaan, atau percintaan, kadang terjadi pengkhianatan yang meninggalkan rasa sakit hati, kecewa, dan dendam yang membekas bagaikan luka yang sulit mengering.
Paling umum kasus sakit hati ini terjadi dalam dunia percintaan, yaitu sakit hati dan kecewa karena ditinggal pacar, atau sakit hati karena diselingkuhi. Ada orang yang dengan mudahnya bisa move on dari kejadian tersebut, tetapi ada juga yang merasa sulit melupakan peristiwa menyakitkan tersebut.
Zanuba Muhlisin menjelaskan: ketahuilah, kesedihan ataupun rasa sakit yang dirasakan oleh hati kita yaitu karena kegagalan diri kita sendiri dalam mendidik hati, kita telah gagal mendidik hati untuk selalu ikhlas dan ikhlas. Tidak hanya itu, sakit hati termasuk penyakit hati yang disebabkan karena kerusakan, terutama pada persepsi dan keinginan.