“Buat kamu,” jawabnya kalem, “Eng, aku gak tau cewek sukanya apa...”
Alexa menahan tawa, melihat Bara memberikan kupu-kupu dalam sebuah plastik bening. Bara polos banget soal cewek. Bahkan, Alexa dengar-dengar... Bara belum pernah berpacaran. Boro- boro berpacaran, interaksi sama cewek saja dia ogah.
Sering berantem? Iya. Muka sangar? Iya, tapi ganteng sih. Cuek? Jangan dipertanyakan lagi. Bara, ketua geng motor di SMA Adi Wijaya memang begitu adanya. Siapa pun pasti segan kepada Bara. Menaklukkan geng lawan, Bara memang jagonya. Tapi soal menaklukkan cewek? Aduh, no comment deh! Berbanding terbalik dengan Alvaro si ketua OSIS. Tentu saja, semua orang sering menyanjungnya. Tapi, apa iya image anak geng motor dan anak OSIS selalu begitu?
Bara selalu berusaha memikat hati Alexa dengan tingkahnya yang sulit diartikan. Suatu ketika, Bara merasa dikhianati oleh masa lalu Alexa yang baru saja terungkap.
Semudah itukah perasaan Bara pada Alexa berubah?
Haruskah Bara merelakan cinta pertamanya karena bayang-bayang masa lalu itu?