Sepintar apa pun seseorang, namun ia tidak memiliki adab, gugurlah nilai semua pengetahuannya; tak dapat dijadikan rujukan, takkan pula memproduksi kebaikan-kebaikan.
Bahkan amal-amal ibadahnya pun tak bernilai apa-apa bila tidak dihiasi dengan adab.
Hal ini karena adab merupakan pondasi agama.
Aku diutus hanya untuk memperbaiki adab-adab (yang baik), sabda Kanjeng Nabi Saw.
Tentang pentingnya adab sebelum ilmu, Abdurrahman bin al-Qasim sampai-sampai 18 tahun mempelajari masalah-masalah adab, dan hanya 2 tahun mempelajari ilmu lainnya.
Ibnu al-Mubarak merelakan waktunya 30 tahun untuk mendalami adab-adab.
Dan demikianlah ulama-ulama terdahulu lainnya, lebih mendahulukan adab daripada ilmu.
Buku ini merupakan salah satu karya terbaik Imam Nawawi yang menjadi rujukan utama tentang pentingnya mendahulukan adab daripada ilmu pengetahuan lainnya.
Tidak hanya bagi peserta didik, namun juga bagi tenaga pendidik sekaligus.
Tentu saja, keberadaan buku semacam ini teramat penting di zaman sekarang, di mana banyak orang telah meninggalkan proses belajar dari dada ke dada, dan beralih ke proses belajar dari kuota data ke kuota data lainnya.