TUNTUNAN PENTINGNYA MENDAHULUKAN ADAB SEBELUM ILMU DALAM BELAJAR MENGAJAR AGAR HIDUP PENUH BARAKAH

-
Sepintar apa pun seseorang, namun ia tidak memiliki adab, gugurlah nilai semua pengetahuannya; tak dapat dijadikan rujukan, takkan pula memproduksi kebaikan-kebaikan.

Bahkan amal-amal ibadahnya pun tak bernilai apa-apa bila tidak dihiasi dengan adab. Hal ini karena adab merupakan pondasi agama.

Aku diutus hanya untuk memperbaiki adab-adab (yang baik), sabda Kanjeng Nabi Saw.

Tentang pentingnya adab sebelum ilmu, Abdurrahman bin al-Qasim sampai-sampai 18 tahun mempelajari masalah-masalah adab, dan hanya 2 tahun mempelajari ilmu lainnya.

Ibnu al-Mubarak merelakan waktunya 30 tahun untuk mendalami adab-adab.

Dan demikianlah ulama-ulama terdahulu lainnya, lebih mendahulukan adab daripada ilmu.

Buku ini merupakan salah satu karya terbaik Imam Nawawi yang menjadi rujukan utama tentang pentingnya mendahulukan adab daripada ilmu pengetahuan lainnya.

Tidak hanya bagi peserta didik, namun juga bagi tenaga pendidik sekaligus.

Tentu saja, keberadaan buku semacam ini teramat penting di zaman sekarang, di mana banyak orang telah meninggalkan proses belajar dari dada ke dada, dan beralih ke proses belajar dari kuota data ke kuota data lainnya.

Tentang Penulis

Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria.


Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun 631 H di Nawa, sebuah kampung di daerah Dimasyq (Damascus) yang sekarang merupakan ibukota Suriah.


Beliau dididik oleh ayah beliau yang terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan.


Beliau mulai belajar di katatib (tempat belajar baca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum menginjak usia baligh.


Ketika berumur sepuluh tahun, Syaikh Yasin bin Yusuf Az-Zarkasyi melihatnya dipaksa bermain oleh teman-teman sebayanya, namun ia menghindar, menolak dan menangis karena paksaan tersebut.


Syaikh ini berkata bahwa anak ini diharapkan akan menjadi orang paling pintar dan paling zuhud pada masanya dan bisa memberikan manfaat yang besar kepada umat Islam, perhatian ayah dan guru beliaupun menjadi semakin besar.


An-Nawawi tinggal di Nawa hingga berusia 18 tahun. Kemudian pada tahun 649 H ia memulai rihlah thalabul ilmi-nya ke Dimasyq dengan menghadiri halaqah-halaqah ilmiah yang diadakan oleh para ulama kota tersebut.
-

Daftar Isi

-
-

Spesifikasi Buku

-
Judul : Adab di Atas Ilmu

Penulis : Imam Nawawi

Penerbit : Diva Press

Ukuran : 14 x 20 cm

Tebal : 200 halaman

Sampul : Soft Cover

ISBN : 978-623-293-165-7

Kenapa Anda Harus Memiliki Buku ini?

Ditulis oleh seorang ulama yang digelari Muhyidin (Yang menghidupkan agama) yakni Imam Nawawi.
Buku ini merupakan salah satu karya terbaik Imam Nawawi yang menjadi rujukan utama tentang pentingnya mendahulukan adab daripada ilmu pengetahuan lainnya.
Diawal buku ini menyajikan secara lengkap tentang Imam nawawi dari mulai keluarga sang Imam, amalan dan keseharian sang Imam, perjalanan sang Imam dan lainnya.
Buku ini akan mengajarkan kita bahwa Adab harus lebih mendahului ilmu dan Akhlak harus lebih di atas levelnya daripada kecerdasan.
Buku ini Sangat pantas dijadikan rujukan bukan hanya untuk peserta didik namun juga bagi para pendidik.

Berapa Harga Untuk Buku Langka ini?

Berapa Harganya?

318 Ribu

Untuk Hari ini Saja!!

DISKON 50%



Hanya 159 Ribu



Promo akan berakhir dalam :

13JAM
45MENIT
23DETIK

SEGERA PESAN SEKARANG KARENA PROMO TERBATAS DAN AKAN BERAKHIR TANPA ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU!!

-

SEBAGIAN KEUNTUNGAN AKAN DIGUNAKAN UNTUK

AKTIFITAS SOSIAL DAN DIWAKAFKAN PADA YANG BERHAK

MEMBELI SAMA DENGAN BERWAKAF

Garansi dan Pengiriman

-
Bisa COD / Bayar Di Tempat
Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN!
-
Garansi Uang Kembali
Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai.